sitti
nayo
Rabu, 02 Januari 2013
Contoh seminar matematika
19.59
| Diposting oleh
Unknown
|
PENERAPAN PEMBELAJARAN
DENGAN TEORI STIMULUS – RESPON PIAGET
UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
PADA MATERI BENTUK PANGKAT
DI KELAS X SMA
MAKALAH
SEMINAR PENDIDIKAN MATEMATIKA
Oleh :
NAMA : SUTIRA JULI ADHA MARPAUNG
(070510432)
RIZKI AZHARI MANURUNG
(070510430)
JURUSAN : Pendidikan Matematika
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ASAHAN
KISARAN
2010
KATA PENGANTAR
Segala
puji bagi Allah SWT, yang telah memberikan kelapangan dan kesempatan
untuk dapat menyelesaikan makalah ini sesuai dengan waktu yang
ditentukan.
Pada
awalnya banyak sekali kesulitan dan hambatan yang di dapat dalam
penulisan makalah ini, namun berkat bantuan dari berbagai pihak akhirnya
mampu terselesaikan.
Ucapan
terima kasih kepada Ibu Eni Muliawati selaku Dosen mata kuliah Seminar
Matematika yang telah memberikan masukan dan arahan.
Harapan penulis, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca yang membutuhkannya.
Penulis
sadar bahwa di dalam tulisan ini banyak terdapat kesalah dan
kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun kepada semua pihak yang telah membacanya. Atas kritik dan
saran para pembaca penulis ucapkan terima kasih.
Kisaran, November 2010
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sekolah
merupakan tempat persemaian benih generasi terbaik. Salah satu usaha
sekolah adalah meningkatkan prestasi belajar siswa melalui proses
belajar mengajar. Sehingga menimbulkan SDM yang berkualitas tinggi yang
merupakan prasyarat mutlak untuk mencapai tujuan pembangunan. Sekolah
juga memiliki jenjang berstruktur yang dimulai dari sekolah dasar sampai
sekolah menengah atas.
Berhasil
atau tidaknya suatu usaha atau kegiatan tergantung pada jelas atau
tidaknya tujuan yang hendak di capai oleh seseorang atau lembaga yang
melaksanakannya. Berdasarkan kenyataan ini maka perlu benar suatu
tujuan dirumuskan sejelas-jelasnya dan kemudian baru menyusun suatu
program kegiatan yang objektif dan realistis, sehingga segala energi
dan kemungkinan biaya yang berlimpah tidak terbuang sia-sia. Sehubungan
dengan itu apabila kita berbicara tentang pendidikan pada umumnya,
maka kita harus menyadari bahwa segala proses pendidikan selalu
diarahkan untuk dapat menyediakan atau menciptakan tenaga-tenaga
pendidik bagi kepentingan bangsa, negara dan tanah air.
Peningkatan
kualitas pendidikan merupakan proses perkembangan dan perubahan yang
dinamis, maka pendidikan harus mampu membentuk atau menciptakan diri
dalam proses perkembangan tersebut, dan tidak melepaskan diri dari
dasar-dasar watak dan kepentingan negara, bangsa dan tanah air kita.
Hal ini berarti bahwa peningkatan kualitas pendidikan membawa
konsekuensi kepada perbaikan dan peningkatan di semua faktor, baik
faktor guru seperti guru kurang terampil dalam mengajar, kemampuan
akademik guru masih rendah. Sarana dan prasarana yang kurang memadai,
maupun fasilitas penunjang yang diperlukan. Metode yang digunakan guru
dalam mengajar juga mendukung dalam mempermudah siswa memahami materi
yang diajarkan. Pendidikan matematika sebagai bagian dari pendidikan
yang merupakan salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas SDM
terutama ditengah-tengah kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)
seperti sekarang ini. Matematika merupakan sarana berpikir untuk
menumbuh kembangkan pola pikir logis, sistematis, objektif, kritis dan
rasional yang harus dibina sejak dini. Namun kenyataannya peringkat
daya saing pendidikan di Indonesia dewasa ini jauh ketinggalan dengan negara-negara lain terutama di sektor pendidikan khususnya dibidang matematika.
Hal ini seperti diungkapkan Suryadi (www.kompas.com) bahwa :
“Peringkat daya saing Indonesia
secara gelobal berdasarkan sejumlah penerbit internasional perlu
mendapat perhatian yang serius. World Competitiviness Yearbook
menempatkan peringkat daya saing Indonesia pada posisi ke 39 pada tahun
1997 dan menurung ke posisi 46 dari 47 negara pada tahun 1999. Survei
SDM, industri dan IPTEK dalam indeks pembangunan manusia (UNDP : 1999)
peringkat indonesia
berada pada posisi ke 105 dari 108 negara. Peringkat tersebut
menunjukkan bahwa kualitas SDM Indonesia belum memiliki daya saing,
ajustru pada saat negara lain mengejar daya saing secara global.”
Dari
sekian banyak mata pelajaran yang diberikan di SMA matematika adalah
salah satu mata pelajaran diberikan beban jam pelajaran yang maksimal
agar penguasaan matematika siswa lebih kompeten. Akan tetapi pada saat
pembelajaran matematika diberikan, masi terdapat kesulitan-kesulitan
yang dipelajarai siswa untuk mempelajarainya. Seperti yang diungkapkan
oleh Drs. Normal Rambe, guru mata pelajaran matematika di SMA N 1
Tanjung Balai tersebut :
“Dari
semua mata pelajaran yang diujikan pada saat ujian baik ujian semester
maupun ujian nasiona, nilai matematika siswa selalu rendah dibandingkan
dengan mata pelajaran yang lain, disisi lain pada setiap jam pelajaran
matematika siswa kurang mengetahui nilai-nilai yang seharusnya
dijabarkan dan pengetahuan dasara siswa kurang untuk mengikuti standart
isi yang ada di SMA.”
Rendahnya
prestasi siswa menunjukkan suatu indikasi bahwa siswa masih mengalami
kesulitan dalam mempelajari dan memahami matematika. Kualitas dan
pemerataan hasil pendidikan di Indonesia
masi memprihatinkan dilihat dari indikator hasil-hasil ujian yang masih
di bawah angka standart dan sedikit anak yang memiliki kesempatan
untuk belajar.
Bertitik
tolak dari permasalahan tersebut perlu diupayakan peningkatan hasil
belajar siswa sehingga dapat menarik minat belajar siswa. Salah satu
cara yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa adalah dengan
menerapkan pembelajaran teori stimulus – respon (S – R).
Belajar
adalah perubahan yang terjadi dalam kemampuan manusia yang terjadi
setelah belajar secara terus menerus bukan hanya disebabkan oleh proses
pertumbuhan saja. Gagne berkeyakinan bahwa belajar dipengaruhi oleh
faktor dalam diri dan faktor dari luar diri dimana keduanya saling
berinteraksi.
Komponen-komponen
dalam belajar menurut Gagne (1970) dapat digambarkan sebagai S – R. S
adalah situasi yang memberikan stimulus, R adalah respon atas stimulus
itu dan garis diantara nya adalah hubungan antara Stimulus dan Respon
yang terjadi dalam diri seseorang yang tidak dapat kita amati yang
bertalian dengan sistem alat syarat dimana terjadi transpormasi
perangsang yang diterima melalui alat indera. Stimulu itu merupakan
input yang berada diluar individu dan Respon adalah outputnya yang juga
berada diluar individu sebagai hasil belajar yang dapat diamati.
Pengajaran
dengan teori Stimulus – Respon menekankan kepada analisis perilaku yang
bersifat objektif. Asumsi yang digunakan mengenai proses belajar
adalah siswa dapat mengerti proses belajar yang kompleks. Setelah ia
mengerti proses belajar yang sederhana. Proses-proses yang sederhana
diharapkan pula menjelaskan proses-proses yang lebih kompleks. Salah
satu materi pelajaran yang harus diajarkan dan dipelajari siswa
semester pertama di kelas X SMA adalah bentuk apangkat. Maka dari itu,
pengajaran dengan Teori Stimulus – Respon diharapkan siswa mempunyai
keaktiaafan belajar yang tinggi dan diharapkan untuk dapat meningkatkan
hasil belajara siswa pada materi bentuk pangkat.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan
uraian latar belakang diatas, maka dapat diidentifikasikan
masalah-masalah yang mengakibatkan rendahnya kualitas (mutu) siswa
diantaranya :
1. Rendahnya hasil belajar matematika siswa
2. Penggunaan pembelajaran yang kurang menarik perhatian siswa
3. Kurangnya keterlibatan siswa dalam kegiatan belajar mengajar
4. Pembelajaran dengan teori Stimulus – Respon belum diterapkan dalam peningkatan hasil belajar siswa pada materi bentuk pangkat.
C. Batasan Masalah
Memperhatikan
keterbatasan kemampuan penulis dan agar penulis makalah ini tidak
terlalu luas maka perlu dilakukan pembatasan masalah. Banyak fakta
penyebab rendahnya hasil belajar siswa pada faktor model
pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran teori Stimulus – Respon
untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi bentuk pangkat di
kelas X SMA T.A 2010/2011.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah diatas, maka dirumuskan masalah sebagai berikut :
1. Apakah
penggunaan pembelajaran dengan teori Stimulus – Respon dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada materi bentuk pangkat dikelas X
SMA?
2. Bagaimana
menerapkan pembelajaran dengan teori Stimulus – Respon agar dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada materi bentuk pangkat dikelas X
SMA?
3. Bagaimana aktifitas belajar siswa selama pembelajaran dengan teori Stimulus – Respon pada materi bentuk pangkat dikelas X SMA?
4. Bagaimana aktifitas mengajar guru dalam menggunakan teori Stimulus – Respon pada materi bentuk pangkat dikelas X SMA?
E. TUJUAN
Adapun tujuan dalam seminar ini adalah :
1. Untuk
mengetahui penggunaan pembelajaran dengan teori Stimulus – Respon
dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi bentuk pangkat
dikelas X SMA.
2. Untuk
mengetahui bagaimana menerapkan pembelajaran dengan teori Stimulus –
Respon agar dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi bentuk
pangkat dikelas X SMA.
3. Untuk mengetahui aktifitas belajar siswa selama pembelajaran dengan teori Stimulus – Respon pada materi bentuk pangkat dikelas X SMA.
4. Untuk mengetahui aktifitas mengajar guru dalam menggunakan teori Stimulus – Respon pada materi bentuk pangkat dikelas X SMA.
F. MANFAAT
Dari seminar ini diharapkan dapat memberi manfaat antara lain :
1. Sebagai
bahan sumbangan pemikiran dalam rangka mengembangakan proses
pembelajaran matematika ditingkat SMA atau sederajat khususnya pada
materi bentuk pangkat.
2. Sebagai
bahan perbandingan bagi calon guru / guru untuk meninjau kemampuan
siswa SMA dalam memahami pelajaran khusunya pada materi bentuk pangkat
dengan menerapkan pembelajaran dengan teori Stimulus – Respon.
3. Sebagai
bahan kajian atau referensi serta menambah wawasan bagi peneliti yang
akan melakukan kajian berhubungan dengan teori Stimulus - Respon
BAB II
A. Kajian Teori
1. Pengertian-pengertian
A. Belajar
Belajar
merupakan proses dasar dari perkembangan hidup manusia. Dengan belajar
manusia manusia melakukan perubahan-perubahan kualitatif individu
sehingga tingkah lakunya berkembang. Semua aktifitas dan prestasi hidup
manusia tidak lain adalah hasil dari belajar. Kita pun hidup dan
bekerja menurut apa yang telah kita pelajari. Belajar itu bukan sekedar
pengalaman. Karena itu belajar berlangsung secara aktif dan interaktif
dengan menggunakan berbagai bentuk perbuatan untuk mencapai tujuan.
Slameto (2003 : 2) mengungkapkan bahwa “Belajar
adalah proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh asuatu
perubahan tingkah laku dari yang secara keseluruhan sebagai hasil
pengalaman sendiri dalam interaksi dan lingkungannya.”
Menurut pandangan Skinner, Dimyati dan Mudjiono (2006 : 9) mengemukakan bahwa “Belajar
adalah suatu perilaku pada saat seseorang belajar, maka responnya
menjadi baik sebaliknya, bila seseorang tidak belajar maka responnya
menurun”.
Dari
beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah
sebagai suatu proses mental yang terjadi dalam diri seseorang yang
melibatkan kegiatan berpikir dan terjadi melalui pengalaman-pengalaman
belajar yang didapat oleh seseorang yang belajar dan melalui
reaksi-reaksi terhadap lingkungan dimana seseorang berada sehingga
terjadi perubahan tingkah laku didalam diri seseorang yang belajar dan
bersifat positif atau lebih baik dari sebelumnya.
B. Kemampuan
Setiap
orang memiliki kemampuan yang berbeda-beda, baik dalam menerima,
mengingat maupun menggunakan sesuatu yang diterimanya. Hal ini dapat
disebabkan bahwa setiap orang tidak sama pola pikirnya dan taraf
kecerdasannya. Setiap orang memiliki cara yang berbeda dalam hal
menyusun segala sesuatu yang diamati, dilihat diingat ataupun
dipikirannya. Selain berbeda dalam tingkat kemampuan berpikir,
seseorang juga dapat berbeda dalam cara memperoleh, menyimpan serta
menerapkan pengetahuannya dalam kehidupan sehari-hari. Mereka dapat juga
berbeda dalam cara menerima, mengorganisasikan dalam cara penedekatan
terhadap situasi belajar dan menghubungkan pengalaman-pengalamannya
tentang pelajaran serta cara mereka merespon terhadap metode
pengajaran.
Dalam
kamus umum bahasa indonesia menurut W.J.S. Poerwadarminta. (1996 : 76)
dikemukakan bahwa : “ Kemampuan adalah kesanggupan.” Kemampuan
merupakan kesanggupan atau kecakapan seseorang dalam
melakukan suatu aktivitas. Kemampuan siswa dalam matematika yang telah
dipelajarai secara benar serta sanggup memecahkan permasalahan yang
timbul dalam matematika tersebut.
C. Hasil Belajar
Dengan
berakhir suatu proses belajar maka siswa memperoleh suatu hasil belajar
menurut Dimyati dan Mujiono (2006 : 3) mengemukakan bahwa “Ahasil belajar adalah hasil dari suatu interaksi tindakan belajar dan tindakan mengajar”.
Proses belajar bukan hal yang dialami oleh siswa, suatu respon
terhadap segala cara pembelajaran yang diprogramkan oleh guru. Dalam
proses belajar tersebut guru meningkatkan kemampuan-kemampuan kognitif,
afektif dan psikomotorik. Hasil belajar tersebut terjadi berkat
evaluasi guru.
Adapun
bukti bahwa seseorang telah belajar ialah terjadinya perubahan tingkah
laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu. Dan
dari tidak mengerti jadi mengerti. Tingkah laku memiliki unsur
subjektif dan unsur motoris. Unsur subjektif adalah unsur rohani dan
unsur motoris adalah unsur jasmani. Bahwa seseorang sedang berpikir
dapat dilihat dari raut mukanya dan sikapnya dalam rohani tidak dapat
dilihat.
Menurut Qoemar Hamalik (2004 : 30) menyatakan “tingkah
laku manusia terdiri dari sejumlah aspek. Hasil belajar akan tampak
pada perubahan pada aspek-aspek tersebut. Adapaun aspek-aspek tersebut
adalah :
1. Pengetahuan 6. Emosional
2. Pengertian 7. Hubungan sosial
3. Kebiasaan 8. Jasmani
4. Keterampilan 9. Etis atau budi pekerti
5. Apresiasi 10. Sikap
Dari
pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah
kemampuan dan perubahan tingkah laku yang dimiliki siswa selama proses
belajar.
D. Pembelajaran
Pembelajaran
adalah membelajarkan siswa menggunakan asas pendidikan maupun teori
belajar merupkan penentu utama keberhasilan pendidikan. Pembelajaran
merupakan proses komunikasi dua arah, mengajar dilakukan oleh guru
sebagai pendidik sedangkan belajar dilakukan oleh murid sebagai peserta
didik. Menurut Coreu (1986 : 195) “Konsep pembelajaran adalah suatu
proses dimana lingkungan seseorang secara disengaja dikelola untuk
memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu dalam
kondisi-kondisi khusus atau menghasilkan respon terhadap situasi
tertentu, pembelajaran merupkan subset khusus dari pendidikan ”
Proses
pembelajar pada awalnya meminta guru untuk mengetahui kemampuan dasar
yang dimiliki oleh siswa meliputi kemampuan dasarnya, memotivasinya,
latar belakang akademisnya, latar belakang sosial ekonominya dan lain
sebagainya. Kesiapan guru untuk mengenal karakteristik siswa dalam
pembelajaran merupkan modal utama penyampaian bahan belajar dan menjadi
indikator suksesnya pelaksanaan pembelajaran.
Pembelajaran
menurut Dimyati dan Mudjiono (1999 : 297) adalah kegiatan guru secara
terprogram dalam desain instruksional untuk membuat siswa belajar secra
aktif yang menekankan pada penyediaan sumber belajar. Pembelajaran
sebagai proses belajar yang dibangun oleh guru untuk mengembangkan
kreatifitas berpikir yang dpat meningkatkan kemampuan berpikir siswa
serta dapat meningkatkan kemampuan mengkonstruksi pengetahuan baru
sebagai upaya meningkatkan penguasaan yang baik sebagai materi
pelajaran.
Dalam
pembelajaran guru harus memahami hakekat materi pelajaran yang
diajarkannya sebagai suatu apelajaran yang dapat mengmbangkan kemampuan
berfikir siswa dan memahami aberbagai model pembelajaran yang dapat
merangsang kemampuan siswa untuk belajar dengan perencaan pengajaran
yang matang oleh guru. Pendapat ini sejalan dengan Jerome Bruner (1960)
mengatakan bahwa perlu adanya teori pembelajaran yang akan menjelaskan
asas-asas untuk merancang pembelajaran yang efektif di kelas. Menurut
pandangan Bruner teori belajar itu bersifat deskriptif sedangkan teori pembelajaran itu preskriptif.
Proses
pembelajaran atau pengajaran kelas (Classroom Teaching) menurut Dunkin
dan Biddle (1974 : 38) berada pada empat variabel interaksi yaitu :
(1) variabel pertanda, (2) avariabel konteks, (3) variabel proses, (4)
variabel produk.
2. Teori Stimulus – Respon (Teori S – R)
Dalam
teori belajar behavioristik menjelaskan belajar adalah perubahan
perilaku yang diamati, diukur dan dinilai secara konkret. Perubahan
terjadi melalui rangsangan (stimulus) yang menimbulkan hubungan perilaku
relatif (respons) berdasarkan hukum-hukum mekanistik. Stimulus tidak
lain adalah lingkungan belajar anak baik yang internal maupun eksternal
yang menjadi penyebab belajar. Sedangkan respon adalah akibat atau
dampak berupa reaksi fisik terhadap stimulus. Belajar berarti penguatan
ikatan, asosiasi, sifat, kecendrungan perilaku S – R (Stimulus –
Respon). http://www.Trimanjuniarso.wordpress.com
Melihat
faktor-faktor lingkungan stimulus dan hasil tingkah laku yang ada
hubungannya antara respon, tingkah laku dan pengaruh lingkungan. Dengan
memberikan stimulus maka siswa akan merespon. Hubungan antara stimulus
dan respon ini akan menimbulkan kebiasaan-kebiasaan otomatis pada
belajar. Jadi pada dasaranya kelakuan anak adalah terdiri atas
respon-respon tersebut dengan latihan-latihan maka hubungan tersebut
semakin kuat. Inilah yang disebut S – R Bond Theory. Kelakuan tadi akan
ditransfer kedalam situasi baru menurut hukum transfer tertentu
pula.(Qoemar Hamalik, Op.Cit : 39)
Hal yang sama seperti diungkapkan oleh Wina Sanjaya (2006 : 112)bahwa “Teori
belajar behavioristik tentang belajar pada hakikatnya adalah
pembentukan asosiasi antara kesan yang di tangkap panca indra dengan
kecendrungan untuk bertindak atau berhubungan antara stimulus respon ( S
– R)”. oleh karena itu teori ini juga dinamakan teori stimulus
respon. Belajar adalah upaya untuk mebentuk hubungan stimulus respon
sebanyak-banyaknya.
3. Teori-teori Belajar yang Termasuk dalam Kelompok Teori Stimulus - Respon
Beberapa hukum belajar yang dihasilkan dari pendekatan Stimulus –Respon ini, diantaranya :
a. Connectionism ( S-R Bond) menurut Thorndike.
Dari eksperimen yang dilakukan Thorndike terhadap kucing menghasilkan hukum-hukum belajar, diantaranya:
- Law of Effect; artinya bahwa jika sebuah respons menghasilkan efek yang memuaskan, maka hubungan Stimulus - Respons akan semakin kuat. Sebaliknya, semakin tidak memuaskan efek yang dicapai respons, maka semakin lemah pula hubungan yang terjadi antara Stimulus- Respons.
- Law of Readiness; artinya bahwa kesiapan mengacu pada asumsi bahwa kepuasan organisme itu berasal dari pemdayagunaan satuan pengantar (conduction unit), dimana unit-unit ini menimbulkan kecenderungan yang mendorong organisme untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu.
- Law of Exercise; artinya bahwa hubungan antara Stimulus dengan Respons akan semakin bertambah erat, jika sering dilatih dan akan semakin berkurang apabila jarang atau tidak dilatih.
b. Classical Conditioning menurut Ivan Pavlov
Dari eksperimen yang dilakukan Pavlov terhadap seekor anjing menghasilkan hukum-hukum belajar, diantaranya :
- Law of Respondent Conditioning yakni hukum pembiasaan yang dituntut. Jika dua macam stimulus dihadirkan secara simultan (yang salah satunya berfungsi sebagai reinforcer), maka refleks dan stimulus lainnya akan meningkat.
- Law of Respondent Extinction yakni hukum pemusnahan yang dituntut. Jika refleks yang sudah diperkuat melalui Respondent conditioning itu didatangkan kembali tanpa menghadirkan reinforcer, maka kekuatannya akan menurun.
c. Operant Conditioning menurut B.F. Skinner
Dari
eksperimen yang dilakukan B.F. Skinner terhadap tikus dan selanjutnya
terhadap burung merpati menghasilkan hukum-hukum belajar, diantaranya :
- Law of operant conditining yaitu jika timbulnya perilaku diiringi dengan stimulus penguat, maka kekuatan perilaku tersebut akan meningkat.
- Law of operant extinction yaitu jika timbulnya perilaku operant telah diperkuat melalui proses conditioning itu tidak diiringi stimulus penguat, maka kekuatan perilaku tersebut akan menurun bahkan musnah.
Reber (Muhibin Syah, 2003) menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan operant
adalah sejumlah perilaku yang membawa efek yang sama terhadap
lingkungan. Respons dalam operant conditioning terjadi tanpa didahului
oleh stimulus, melainkan oleh efek yang ditimbulkan oleh reinforcer. Reinforcer
itu sendiri pada dasarnya adalah stimulus yang meningkatkan
kemungkinan timbulnya sejumlah respons tertentu, namun tidak sengaja
diadakan sebagai pasangan stimulus lainnya seperti dalam classical conditioning.
d. Social Learning menurut Albert Bandura
Teori belajar sosial atau disebut juga teori observational learning
adalah sebuah teori belajar yang relatif masih baru dibandingkan
dengan teori-teori belajar lainnya. Berbeda dengan penganut
Behaviorisme lainnya, Bandura memandang Perilaku individu tidak
semata-mata refleks otomatis atas stimulus (S-R Bond), melainkan juga
akibat reaksi yang timbul sebagai hasil interaksi antara lingkungan
dengan skema kognitif individu itu sendiri. Prinsip dasar belajar
menurut teori ini, bahwa yang dipelajari individu terutama dalam belajar
sosial dan moral terjadi melalui peniruan (imitation) dan penyajian contoh perilaku (modeling). Teori ini juga masih memandang pentingnya conditioning. Melalui pemberian reward dan punishment, seorang individu akan berfikir dan memutuskan perilaku sosial mana yang perlu dilakukan.
Berdasarkan
beberapa pengertian tentang teori dan konsep dalam uraian diatas dapat
disimpulkan bahwa belajar merupakan usaha untuk menyesuaikan diri
terhadap kondisi dan situasi disekitar kita. Adalam proses ini termasuk
mendapatkan pengertian dan sikap yang baru. Dengan demikian, terjadi
perubahan perilaku yang sebelumnya tidak mengerti menjadi mengerti
terhadap suatu hal. Jadi, secara sadar bahwa dalam proses belajar ini
yang diutamakan adalah bagaimana individu dapat menyelesaikan dan
terhadap rangsangan kehidupan kemudian individu ini mengadakan reaksi.
Reaksi yang dilakukan merupakan usaha untuk menciptakan kegiatan
sekaligus menyelesaikan dan akhirnya mendapatkan hasil yang
mengakibatkan perubahan pada dirinya. Sebagai hal baru serta menambah
pengetahuan. Belajar bertujuan untuk mengubah sikap positif artinya
apabila seseorang belajar sesuatu hal yang baru tergantung stimulus
disekitarnya (faktor lingkungan yang kondusif memberikan kenyamanan
dalam proses belajar) termasuk keaktifan proses mental yang sering
dilatih dan akhirnya menjadi suatu kegiatan yang terbiasa.
4. Teori Stimulus – Respon Piaget
Jean
Piaget menyebutkan bahwa struktur kognitif sebagai Skemate (Schmas),
yaitu kumpulan dari skema-skema. Seorang individu dapat mengikat,
memahami dan memberikan respon terhadap stimulus disebabkan karena
bekerjanya skemata ini. Skemata ini berkembang secara kronologis,
sebagai hasil interaksi antara individu dengan lingkungannya. Dengan
demikian seorang individu yang lebih dewasa memiliki struktu kognitif
yang lebih lengkap dari pada ketika ia masih kecil. Seorang anak yang
baru pertama kali melihat buaya akan menyebutnya sebagai cecak besar,
karena cecaklah yang selalu dilihatnya di rumah dan cecaklah yang paling
dekat dengan stimulusnya.
Perkembangan
skemata ini berlangsung terus-menerus melalui adaptasi dengan
lingkungannya. Skemata tersebut membentuk suatu pola penalaran tertentu
dalm pikiran anak. Makin baik kualitas skema ini, makin baik pulalah
pola penalaran anak tersebut. Proses terjadinya adaptasi dari skemata
yang telah terbentuk dengan stimulus baru dilakukan dengan dua cara,
yaitu asimilasi dan akomodasi. Asimilasi
adalah proses pengintegrasian secara langsung stimulus baru kedalam
skema yang telah terbentuk. Sedangkan akomodasi adalah proses
pengintegrasian stimulus baru ke dalam skema yang telah terbentuk secara tidak langsung.
Dalam
struktur kognitif setiap individu mesti ada keseimbangan antara
asimilasi dengan akomodasi, agar dapat mendeteksi persamaan dan
perbedaan yang terdapat pada stimulus-stimulus yang dihadapi.
Berdasarkan
hasil penelitiannya, piaget mengemukakn bahwa ada empat tahap
perkembangan kognitif dari setiap individu yang berkembang secara
kronologis (menurut usia kalender) yaitu :
a. Tahap Sensori Motor, dari lahir sampai umur sekitar 2 tahun
b. Tahap Pra Operasi, dari sekitar umur 2 tahun sampai dngan sekitar umur 7 tahun
c. tahap Operasi Konkrit, dari sekitar uamur 7 tahun asampai dengan umur 11 tahun
d. Tahap Operasi Formal, dari sekitar umur 11 tahun dan seterusnya
Maka
pada makalah ini penulis memakai tahap Operasi Formal karena masa SMA
anak sudah berumur lebih dari 11 tahun. Tahap Operasi Formal (Formal Operation Stage)
merupakan tahap akhir dari perkembangan kognitif secara kualitas. Anak
pada tahap ini sudah mampu melakukan penalaran dengan menggunakan
hal-hal yang abstrak. Penggunaan benda-benda konkret sudah tidak
diperlukan lagi. Anak mampu bernalar tanpa harus berhadapan dengan
objek atau peristiwa langsung. Penalaran yang terjadi dalam struktur
kognitifnya telah mampu hanya menggunakan simbol-simbol, ide-ide,
abstraksi dan generalisasi. Ia telah memiliki kemampuan-kemampuan untuk
melakukan operasi-operasi yang menyatakan hubungan di antara
hubungan-hubungan, memahami konsep promosi. Sebagai contoh, kita
perhatikan eksperimen Piaget berikut ini :
Seorang
anak pada tahap ini dihadapkan pada gambar “Pak Pendek” dan untaian
penjepit kertas untuk mengukur tinggi “Pak Pendek” itu. Klemudiana
ditambahkan penjelasan dalam bentuk verbal bahwa “Pak Pendek” mempunyai
teman “Pak Tinggi”. Kemudian dikatakan apabila diukur dengan abatang
korek api tinggi “Pak Pendek” empat batang, sedangkan tinggi “Apak
Tinggi” enam batang korek api. Berapakah tinggi “Pak Tinggi” bila
diukur dengan klip? Dalam memecahkan masalah di atas, anak harus
melakukan operasi terhadap operasi.
Anak
pada operasi formal tidak lagi berhubungan dengan ada-tidaknya
benda-benda konkrit, tetapi berhubungan dengan tipe berfikir. Apakah
stimulus disertai oleh benda-benda konkret atau tidak, bagi anak pada
tahap berfikir formal tidak menjadi masalah.
5. Materi Bentuk Pangkat
A. Bentuk pangkat Bulat positif
Definisi : jika a adalah bilangan real dan n adalah bilangan bulat positif lebih dari satu,maka a pengkat n (ditulis an) adalah perkalian n buah bilangan a. Definisi ini ditulis secara sederhana sebagai :
an = a x a x a x a…….x a x a
Bentuk an adalah bilangan berpangkat bulat positif, a disebut bilangan pokok atau basis dan n ( bilangan asli > 1) disebut eksponen.
Sifat-sifat bialngan berpangkat positif adalah sebagai berikut :
Jika a dan b bilangan real serta n, p dan q bilangan bu;lat positif maka berlaku :
a. ap x aq = ap+q
b. ap : aq= ap-q dengan p> q
c. (ap)q = apxq
d. (axb)n= anxbn
e. = dengan b 0
f. 00 = 0
B. Bentuk Pangkat Bulat Negatif
Misalkan (a) dan b, maka an adalah kebalikan dari an atau sebaliknya
a-n = atau an =
· Bentuk pangkat nol
ao = 1, a
BAB III
PENERAPAN TEORI
Teori
S – R adalah teori yang memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi
pembelajran siswa baik faktor internal maupun eksternal. Maka sebelum
pembelajaran dimulai guru sebagai pendidik harus mengetahui kondisi
atau kedaan siswa sebagai peserta didik. Maka yang dilakukan dalam teori
S-R adalah sebagai berikut :
A. Permasalahan
Sebelum
melaksanakan perencanaan tindakan dilaksanakan terlebih dahulu studi
pendahuluan berupa diskusi dengan guru matematika yang bertujuan
mengetahui masalah yang ada pada proses pembelajaran yang menyebabkan
hasil belajar matematika rendah.
B. Perencanaan Tindakan
Pada
tahap ini penulis membuat alternatif pemecahan masalah (perencanaan
tindakan) dalam mengatasi rendahnya hasil belajar matematika siswa.
Pemecahan masalah yang dilakukan adalah :
1. Membuat
Rencana Pelaksaan Pembelajaran (RPP) yang berisikan langkah-langkah
kegiatan dalam pembelajaran yang menggunakan pembelajaran dengan teori S
– R.
2. Mempersiapkan
sarana pembelajaran yang mendukung terlaksananya proses pembelajaran,
yaitu buku ajar siswa dan tes hasil belajar siswa materi bentuk pangkat.
3. Membuat lembar observasi untuk melihat kondisi kegiatan pembelajaran berlangsung dengan menggunakan pembelajaran teori S – R.
Seperti yang sudah di jelaskan di atas bahwa pada makalah ini penulis menggunakan Tahap Operasi Formal (Formal Operation Stage) dimana anak sudah bisa menggunakan simbol-simbol sebagai media ajar tanpa harus menggunkan benda nyata.
Maka jika menggunakan teori Stimulus – Respon Piaget, maka langkah-langkah yang harus dilakukan guru adalah :
1. Memberikan
manfaat bagi kehidupan jika memahami materi yang disampaikan. Ini
berguna agar peserta didik mendapat stimulus yang baik untuk berusaha
memahami materi yang akan di ajarkan.
2. Memberikan
gambaran (ingatan) tentang materi yang berhubungan dengan materi yang
akan disampaikan. Seperti materi bentuk pangkat ini, di SMP telah
dipelajari materi bentuk pangkat juga, maka guru sebagai pendidik
kembali mengingatkan sekilas materi bentuk pangkat di SMP agar mendapat
respon yang baik pada saat mengajar materi bentuk pangkat yang lebih
rumit di SMA.
3. Guru
sebagai pendidik memberikan penjelasan materi yang akan di pelajari
(Stimulus) agar siswa berpikir untuk mengerti materi yang disampaikan
(Respon).
4. Guru
sebagai pendidik memberikan soal-soal atau contoh soal yang berkaitan
dengan materi yang sudah bersifat abstrak tidak lagi konkret. Karena
menurut Piaget siswa SMA sudah bisa menyelesaikan soal-soal yang berupa
simbol-simbol, ide-ide, abstraksi dan generalisasi. Seperti saat
pendidik ingin mengajarkan Bilangan Pangkat peserta didik maka sesuai
dengan teori S – R Piaget penerapannya adalah sebagai berikut.
Contoh 1 :
Pangkat Bulat Positif
Jika x4 = 16 dan y2 = 36, maka hasil dari x – y adalah ….
Pada
soal di atas peserta didik harus melakukan operasi terhadap operasi,
untuk mengerjakannya perserta didik harus mencari nilai masing-masing x
dan y. nilai x adalah akar pangkat empat dari 16 yaitu 2, dan untuk
mencari nilai y adalah akar kuadrat dari 36 yaitu 6. Maka nilai x – y
adalah 2 – 6 = -4. Maka pendidik tidak harus membawa benda nyata untuk
menunjukkan pada peserta didik x4 = 16 dan y2 = 36. menurut Piaget Anak pada usia 11 tahuan lebih sudah dapat mengerjakan soal dengan hanya menggunakan simbol-simbol.
Contoh 2 :
Pangkat Bulat Negatif
Sederhanakan dan tulis tanpa pangkat negatif dari (5a)-2
Pada
soal di atas peserta didik harus melakukan lebih dari satu operasi
untuk menyelesaikannya. Pertama karena bilangan berpangkat negataif
maka untuk merubah pangkat positif menjadi 1/(5a)2. Langkah kedua kuadratkan masing-masing suku pada penyebut, menjadi 1/25a2. Untuk menyelesaikan soal ini harus memiliki stimulus dari pelajaran SMP mengenai pangkat dua bilangan
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah seminar matematika ini adalah Stimulus
tidak lain adalah lingkungan belajar anak baik yang internal maupun
eksternal yang menjadi penyebab belajar. Sedangkan respon adalah akibat
atau dampak berupa reaksi fisik terhadap stimulus. Belajar berarti
penguatan ikatan, asosiasi, sifat, kecendrungan perilaku S – R (Stimulus
– Respon). Maka dengan memeperhatikan kondisi internal dan eksternal
peserta didik akan lebih membantu dalam pembelajaran yang akan
dilakukan. Secara sadar bahwa dalam proses belajar ini yang
diutamakan adalah bagaimana individu dapat menyelesaikan dan terhadap
rangsangan kehidupan kemudian individu ini mengadakan reaksi. Reaksi
yang dilakukan merupakan usaha untuk menciptakan kegiatan sekaligus
menyelesaikan dan akhirnya mendapatkan hasil yang mengakibatkan
perubahan pada dirinya. Sebagai hal baru serta menambah pengetahuan.
Belajar bertujuan untuk mengubah sikap positif artinya apabila
seseorang belajar sesuatu hal yang baru tergantung stimulus disekitarnya
(faktor lingkungan yang kondusif memberikan kenyamanan dalam proses
belajar) termasuk keaktifan proses mental yang sering dilatih dan
akhirnya menjadi suatu kegiatan yang terbiasa. langkah-langkah yang
harus dilakukan guru adalah :
1. Memberikan manfaat bagi kehidupan jika memahami materi yang disampaikan
2. Memberikan gambaran (ingatan) tentang materi yang berhubungan dengan materi yang akan disampaikan
3. Guru sebagai pendidik memberikan penjelasan materi yang akan di pelajari
4. Guru sebagai pendidik memberikan soal-soal atau contoh soal yang berkaitan dengan materi
2. Saran
Berdasarkan penjelasan di atas, penulis memberikan beberapa saran untuk memperbaiki kualitas hasil belajar matematika siswa, antara lain :
a. Dalam memberikan pelajaran matematika, hendaknya seorang guru menggunakan teori S-R untuk meningkatkan hasil belajar
b. Diharapkan
kepada guru agar lebih memperhatikan kegiatan belajar siswa untuk
meningkatkan hasil belajar, karena realitanya siswa kurang memahami
pelajaran disebabkan beberapa faktor seperti, bakat dan
minat siswa yang kurang untuk mempelajari matematika, kurangnya
konsentrasi siswa dalam belajar dan anggapan siswa bahwa matematika
adalah pelajaran yang sulit, serta msih terdapat siswa yang malu atau
takut bertanya kepada guru
c. Sebagai bahan kajian atau referensi serta menambah wawasan bagi guru atau mahasiswa yang ingin melakukan kajian yang berhubungan dengan teori S-R untuk perbaikan kualitas pembelajaran
d. Dapat
merasakan suasana yang menyenangkan dan memperoleh pengalaman berbeda
dari suasana belajar sebelumnya, sehingga diharapkan dapat menumbuhkan
minat belajar matematika dan lebih memotivasi siswa dalam menyelesaikan
tugas-tugas belajar dengan maksimal dengan menggunakan teori S-R yang
akhirnya membentu memaksimalkan hasil belajar siswa.
DATAR PUSTAKA
Abdurrahman, Mulyono, (2003), Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Jakarta:Rhineka Cipta
Dimyati dan Mudjiono, (2006), Belajar dan Pembelajaran, Jakarta:Rhineka Cipta
Marpaung, Zulfah, (2009), Penerapan Pembelajaran dengan Teori Stimulus-Respon Untuk Meningkatkan Hasil belajar siswa T.P 2009/2010, Medan: Mahasiswa Pendidikan Matematika IAIN
Sinulingga, Petra, (2007), Penerapan
Pengajaran dengan Metode Stimulus-Respons Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Logaritma di Kelas X SMA Swasta
Arakyat Sei Glugur Pancurbatu T.P 2007/2008, Medan: Mahasiswa FMIPA UNIMED
Slameto,(2003), Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya, Jakarta:Rineka Cipta.
Suryosubroto, B, (2002), Proses Belajar Mengajar di Sekolah, Jakarta:Rineka Cipta
Suryadi (www.Kompas.com)
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .......................................................................... i
DAFTAR ISI ......................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ........................................................ 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................ 4
C. Batasan Masalah ................................................................... 4
D. Rumusan Masalah ................................................................. 4
E. Tujuan .................................................................................. 5
F. Manfaat ................................................................................ 5
BAB II KAJIAN TEORI ..................................................................... 6
1. Pengertian-pengertian ............................................................ 6
A. Belajar ............................................................................. 6
B. Kemampuan .................................................................... 7
C. Hasil Belajar .................................................................... 7
D. Pembelajaran ................................................................... 8
2. Teori Stimulus-Respon (S-R) ................................................. 9
3. Teori-teori Belajar yang Termasuk dalam
Kelompok Teori S-R ............................................................. 10
a. Connectionism (S-R Bond) menurut Thorndike ................. 10
b. Classical Conditioning menurut Ivan Pavlov ....................... 11
c. Operant Conditioning menurut B.F Skinner ....................... 11
d. Social Learning menurut Albert Bandura ........................... 12
4. Teori Stimulus-Respon Piaget ................................................. 13
5. Materi Bentuk Pangkat ........................................................... 14
A. Bentuk Pangkat Bulat Positif ............................................. 14
B. Bentuk Pangkat Bulat Negatif ........................................... 15
BAB III PENERAPAN TEORI ........................................................... 16
A. Permasalahan ......................................................................... 16
B. Perencanaan Tindakan ........................................................... 16
KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 19
1. Kesimpulan ............................................................................ 19
2. Saran ..................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA............................................................................. iv
Langganan:
Posting Komentar
(Atom)
Popular Posts
-
ni aku ada uang lamam bagi para kolektor yg berminat silahkan hubungi aku melalui email di rizkiazhari666@gmail.com UANG Rp. 5 ...
-
Jual korek api unik & multifungsi, dengan lebih dari satu fungsi sangat menarik. Korek ini juga dapat dipakai untuk gantungan kunci d...
-
HARRY Baju Basket Hitam Allsize 54 cm Deskripsi Baju Pria HARRY Baju Basket Hitam Allsize Setelan Baju basket berbahan polyester d...
-
Zyrex OnePad Jual Zyrex OnePad: SP1110 dan SP1111G dengan harga bersaing, Bergaransi 1 tahun service & spare part, resmi dari Zyrex...
-
Baju Pria ini adalah produk branded merk , original dan garansi 100% dijamin keasliannya. Kemeja Branded berbahan cotton dengan motif y...
-
Undian itu salah satu hal yang paling digemari masyarakat… Undian ada berbagai macam….ada yang melalui media elektronik dan salah satu ap...
-
Step Gym adalah sepatu olahraga untuk kesehatan dengan desain unik. Berbeda dengan sepatu biasa yang memiliki alas sepatu datar, Step G...
-
Lamborghini Sesto Elemento Miniatur Mobil Diecast Lamborghini Sesto Elemento Police car Miniatur Mobil Diecast Lamborghini Sesto Eleme...
-
Lampu baca unik, berbentuk roket yang keren. Bahan kayu, dan mudah di rakit. Cocok sebagai hadiah kenaikan kelas buah hati. Terbangkan ci...
-
jual kaos jkt48 kami menjual kaos JKT48 UnOfficial dengan harga murah, Lengkapi koleksi Anda Bahan: Cotton combet 20s, halus lembut dan...
CHAT BOX
Total Tayangan Halaman
Diberdayakan oleh Blogger.
Categories
- acer (1)
- adaptor (1)
- adaptor multifungsi (1)
- air penangkal radikal bebas (1)
- air sofa bed (1)
- alaram (2)
- alarm motor berkualitas (1)
- alat cukur rambut (1)
- ALAT PENDETEKSI UANG PALSU (1)
- alat penghilang bakteri (1)
- alat sulap murah (1)
- alat terapi digital (1)
- alat terapi mata (1)
- android (2)
- angry birds (1)
- animasi (1)
- anti maling (1)
- anti nyamuk (3)
- anti nyamuk mutakhir (3)
- anti tikus (1)
- arsenal (1)
- atm (1)
- b (1)
- baju (1)
- baju basket (1)
- baju cewek korean style (1)
- baju mandi (1)
- baju multifungsi (1)
- baju pria (1)
- baju sauna (1)
- bantal (2)
- bantal emoticon (2)
- Bantal pijat blue idea (1)
- BANTAL TERAPI PANAS DAN HERBAL MERK GLOBAL (1)
- batrai charger (1)
- bed (1)
- Belanosty Jaket Fleece Style Korea (1)
- belender (1)
- bio energi purifier (1)
- bisnis online (1)
- bisnis online tanpa modal (1)
- blackberry (1)
- blazer (4)
- blazer cleopatra (1)
- Blazer Cowok Keren Korea X Skull (1)
- blazer korea (1)
- blazer model korea (1)
- blazer zara man (1)
- blazzer (1)
- boneka (1)
- Boneka gantungan kunci lucu (1)
- buat iklan (1)
- buku (1)
- buku uan (1)
- buku uan sd (1)
- buku uan smp (1)
- busa (1)
- busa peambal ban (1)
- cara belajar membuat website gratis dan murah (1)
- cara membuat iklan (1)
- casio (1)
- cd room external (1)
- celana dalam (1)
- celana dalam silikon (1)
- celana vakoou (1)
- charge duo usb (1)
- charger (1)
- charger darurat (1)
- cincin (1)
- cincin pperak (1)
- contoh karya ilmiah (1)
- couple (1)
- couple boneka flanel (1)
- dennim (1)
- desain (1)
- desain undangan (1)
- digital photo frame (1)
- dj equipment (1)
- dompet (2)
- dompet kulit (1)
- dompet sulap (1)
- doubel pan (1)
- drum (1)
- drum set (1)
- Drum set essential (1)
- duit (1)
- dvd (1)
- dvd amazing (1)
- dvd belajar bahasa inggris (1)
- edit (1)
- external cd room (1)
- flash disk (1)
- flash disk unik (1)
- flashing roller (1)
- Flower Short Pant – YT Bamboo (1)
- FLOWERS Baju Mandi Coklat Allsize (1)
- gantungan kunci (1)
- gas air mata (1)
- gelas pasak bumi (1)
- gembok (1)
- gembok alaram (1)
- gitar (2)
- gitar bas (1)
- guru (1)
- happy call (1)
- harakiri (1)
- HARRY Baju Basket Hitam Allsize (1)
- headset (1)
- headset bluetooth (1)
- headset komputer (1)
- helicopter (1)
- hiasan magnet unik (1)
- hillary sweater unik (1)
- hoodie kupluk jumper (1)
- hoodie zipper arsenal (1)
- hp (1)
- hp lenovo (1)
- huawei E585 (1)
- iklan (1)
- ionic silver (1)
- ipad (3)
- ipad android murah (1)
- ipad keren (1)
- ipad murah meriah (2)
- jacket (4)
- jacket liverpool (1)
- jahit (1)
- jaket (16)
- jaket anti uv (1)
- jaket bola (3)
- jaket bola arsenal (1)
- Jaket bola chelsea (1)
- jaket bola liverpool (1)
- jaket bola manchester united (1)
- jaket chelsea (2)
- jaket choker (1)
- jaket dortmund (1)
- jaket fred perry (1)
- jaket harakiri (1)
- jaket jeans dennim (1)
- jaket jepang (1)
- jaket jersey ac milan (1)
- jaket jersey england (1)
- jaket jersey real madrid (2)
- jaket manchester united (2)
- jaket mu (1)
- jaket murah (1)
- jaket pria (1)
- jam (4)
- jam kamera (1)
- jam neptune sport rose gold (1)
- jam tangan (13)
- jam tangan blade sang pembasmi vampire (1)
- jam tangan casio (1)
- jam tangan hp (1)
- Jam Tangan Lasebo Sport 870 ORIGINAL (1)
- jam tangan monaco (1)
- jam tangan nixon (1)
- jam tangan perekam video (1)
- jam tangan remote (1)
- jam tangan speedo meter (1)
- jam tangan unik (3)
- jas (1)
- jas blazer (1)
- jas blazer murah (1)
- jas hujan (1)
- JAS HUJAN CR7 BAJU CELANA BAHAN KARET (1)
- jeket (2)
- jersey (3)
- jersey arsenal (1)
- jersey timnas (2)
- jok motor (1)
- jok motor anti panas (1)
- kaca mata (1)
- kaca mata mp3 (1)
- kalung (1)
- kamera fuji s3200 (1)
- kamera jam (1)
- kaos (3)
- kaos android (1)
- kaos distro (1)
- kaos jkt48 (1)
- kaos soulmate (1)
- kapsul pemutih kulit (1)
- karya ilmiah (1)
- kemeja (1)
- kemeja formal (1)
- kemeja kantor (1)
- keyboard (1)
- keyboard tablet android (1)
- keyboard tanpa kabel (1)
- kleva sharp (1)
- korea jacket (1)
- korea jacket wanita (1)
- korean style (1)
- korek api (1)
- korek api multi fungsi (1)
- korset pelangsing (2)
- kotak rokok (1)
- kreasi (1)
- kulkas mini portable (1)
- kulkas. portable (1)
- kumpulan situs penghasil rupiah (1)
- kumpulan soal (1)
- lampu (1)
- Lampu baca unik (1)
- lampu led (1)
- lampu led kura-kura (1)
- LAMPU TIDUR PROYEKTOR (1)
- lampu unik (2)
- lampu usb led (1)
- laptop desk (1)
- laptop vacum cleaner (1)
- lenovo (1)
- liontin (1)
- mainan remote (1)
- masker rambut (1)
- matematika (1)
- memperbesar alat kelamin pria (1)
- mesin (2)
- mesin jahit (2)
- mesin jahit mini lucu (1)
- miniatur (3)
- miniatur drum (1)
- miniatur gitar (1)
- miniatur gitar kayu (1)
- miniatur mobil polisi (1)
- modem (1)
- modern (1)
- monaco (1)
- Moon Bagage (1)
- mouse jari (1)
- moving set (1)
- mu (1)
- murah (1)
- murah meriah (4)
- nebook acer aspire one (1)
- netbook (2)
- Netbook Acer Aspire One (1)
- nintendo (1)
- nixon (1)
- obat kuat (1)
- Oliver DELBINO Shirt Ungu (1)
- panah (2)
- papan snake board (1)
- patung antik (1)
- pelangsing sehat (1)
- pelindung ban (1)
- pembersih saluran (1)
- penambal (1)
- pengasah pisau (1)
- penghemat bbm (1)
- penghilang gores kendaraan (1)
- pengusir tikus elektronik (1)
- pengusir tikus ultra sonik (1)
- Peninggi Badan Super Grow Up USA (1)
- penulisan karya ilmiah (1)
- peramping perut (1)
- perfect pearl (1)
- photo (1)
- photo sop (1)
- photoshop (2)
- pistol (2)
- pistol panahan (2)
- plaster pelangsing (1)
- pompa (1)
- pompa ban elektrik (1)
- program undian (1)
- proyektor (2)
- proyektor mini (1)
- proyektor murah meriah (2)
- psd (1)
- rak baju portabel (1)
- remote (1)
- robot optimus prime (1)
- rokok elektrik (1)
- rompi (1)
- rompi bikers (1)
- rompi motor (1)
- rpp (1)
- sabuk pelangsing (1)
- sabun anti nyamuk (1)
- salon shaper (1)
- samsung (1)
- samsung galaxy chat hitam (1)
- sandal giok kensono (1)
- sandal kesehatan (1)
- sarang semut (1)
- sarung jok motor (1)
- scanner (1)
- sd (1)
- seminar (1)
- seminar matematika (1)
- semprotan merica (1)
- senjata kejut (1)
- sensor sidik jari (1)
- senter (2)
- senter police (1)
- senter serba guna (1)
- sepatu (1)
- silabus (1)
- silabus dan rpp (1)
- simoniz fix it (1)
- situs penghasil rupiah (1)
- skripsi (1)
- slim and lift body shaping (1)
- slimming suit natasha (1)
- snake board (1)
- soal cpns (1)
- sofa (1)
- sony (1)
- sony erricson (1)
- sony experia (1)
- speaker (7)
- speaker air (1)
- speaker air menari (1)
- speaker aktif multimedia (1)
- speaker aktif simbada (1)
- speaker angry birds (1)
- speaker simbada bagus (1)
- speaker simbadda (1)
- speker (1)
- speker bluethoth (1)
- step gym (1)
- stop kontak timer (1)
- suasana malam (1)
- sulap (2)
- sumpit (1)
- sumpit tiup (1)
- suplemen (2)
- suplemen clover honey (1)
- suplemen nutrisi otak (1)
- suplemen penambah berat badan (1)
- sweater (2)
- sweater manchester united (1)
- swiss army original (1)
- tablet (4)
- tablet advan vandroid (1)
- tablet murah meriah (2)
- tablet pc (1)
- tablet play station (1)
- tablet treq pocket (1)
- tabungan (1)
- tabungan atm (1)
- tas (1)
- tas coper (1)
- tas futsal keren (1)
- tas sepatu (1)
- thermal women underwear (1)
- timbangan (1)
- timbangan badan (1)
- tirai anti nyamuk (2)
- touch screen watch (1)
- tv tuner usb tv stick (1)
- tv tunner (2)
- uan (1)
- uand (1)
- uang (1)
- uang lama (1)
- uang palsu (1)
- undian (1)
- unik (1)
- vacum cleaner (1)
- vb (1)
- video (1)
- vimax original (1)
- visual basic (1)
- walkie talkie (1)
- water canon (1)
- women organizer bag (1)
- zen body slimmer (1)
- Zyrex OnePad (1)
adsense
Archives
-
▼
2013
(240)
-
▼
Januari
(93)
- alat terapi digital
- celana vakoou
- jok motor anti panas
- Bantal pijat blue idea
- Flower Short Pant – YT Bamboo
- kotak rokok
- slimming suit natasha
- celana dalam silikon
- PERFECT PEARL
- NEPTUNE SPORT ROSE GOLD
- step gym
- cara belajar membuat website gratis dan murah
- kaos psd
- headset bluetooth blackberry
- situs-situs penghasil rupiah
- semprotan merica
- baju cewek korean style
- korset pelangsing
- sensor sidik jari
- simoniz fix it
- charge duo usb
- sarang semut
- desain contoh undangan
- anti nyamuk mutakhir
- suplemen nutrisi otak
- suplemen penambah berat badan
- walkie talkie
- laptop vacum cleaner
- proyektor mini
- speaker bluethoth
- proyektor murah meriah
- tablet play station
- tablet advan vandroid
- ipad murah meriah
- tablet murah meriah
- rompi bikers
- jaket harakiri
- jaket choker
- jaket jepang
- jaket jeans dennim
- double pan
- papan snake board
- pistol panahan
- speaker angry birds
- gembok alaram
- tabungan atm mini
- pelindung ban
- speaker simbada bagus
- speaker aktif multimedia
- speaker aktif simbada
- speaker simbadda
- hp lenovo
- speaker air menari
- miniatur gitar kayu
- kaca mata mp3
- busa penambal ban
- pistol panahan
- mesin jahit mini
- mesin jahit mini portable
- korek api multi fungsi
- lampu led kura-kura
- jam tangan monaco
- jam tangan unik
- jam tangan casio
- jam tangan perekam video
- jam tangan remote
- buku uan smp
- buku uan sd
- silabus dan rpp
- dompet sulap
- alat sulap murah
- couple boneka flanel
- bantal emoticon
- jam tangan nixon
- hillary sweater unik
- blazer cleopatra
- kemeja kantor
- kaos android
- jas blazer super murah
- Jaket bola chelsea
- jaket bola manchester united
- jaket bola liverpool
- jaket bola arsenal
- BLAZER ZARA MAN
- sumpit tiup modern
- kumpulan skripsi dan soal cpns
- Cara membuat kotak iklan
- penulisan karya ilmiah
- membuat program undian dengan visual basic
- cara membuat animasi menggunakan potoshop
- uang lama
- Cara Membuat Suasana Malam
- Contoh seminar matematika
-
▼
Januari
(93)
0 komentar:
Posting Komentar